Support
Support

TechTalk #4 : E-commerce, Menjaga Pasar Sendiri
Pada hari kamis tanggal 4 Mei 2016 bertempat di Gedung The Habibie Center telah dilaksanakan Diskusi Publik "TechTalk 4 : E-Commerce, Menjaga Pasar Sendiri". Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut adalah Bapak Ilham A. Habibie (Ketua IDST - The Habibie Center, Dewan TIK Nasional), Ibu Mira Tayyiba (Asisten Deputi Peningkatan Ekonomi Daya Saing Kawasan, Kementerian Koordinator Perekonomian), Bapak Achmad Zaky (CEO Bukalapak.com) dan mewakili idEA, Bapak Jonathan Sofian Lusa (Pengurus dari bidang keanggotaan dan organisasi idEA) serta hadir sebagai moderator Bapak Estananto (Sekretaris IDST - The Habibie Center). Diskusi tersebut berjalan dengan sangat lancar dan dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang berasal dari berbagai unsur masyarakat dengan beragam latar belakang yakni kalangan pemerintah, akademisi, mahasiswa, media, peneliti, penggiat media sosial, dan umum.
Adapun tujuan dari diskusi tersebut adalah untuk mencari solusi dari persoalan bisnis e-commerce Indonesia, sehingga diharapkan kedepannya berbagai peluang yang dimiliki oleh Indonesia dalam bisnis e-commerce dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia. Dengan demikian cita - cita menjadi "The Digital Energy of Asia" dapat terwujud dan memberi manfaat bagi bangsa dan negara.
Diskusi dibuka oleh Bapak Ilham A. Habibie yang memberikan sedikit pandangannya mengenai bagaimana kemajuan teknologi telah membawa perubahan dalam kehidupan sehari - hari terutama dalam hal berbelanja sehingga lahir cara berbelanja online yakni e-commerce yang mana diyakini oleh beliau kedepannya akan menjadi bagian integral yang sangat kuat dan penting dari ekonomi Indonesia, beliau juga menyampaikan tentunya perubahan ini tidak saja membawa dampak positif namun juga tantangan terutama yang datang dari para pelaku bisnis konvensional. Ibu Mira Tayyiba menyampaikan bahwa Indonesia masuk kedalam ekonomi digital adalah bukan suatu trend lagi namun suatu keniscayaan. Pemerintah sudah menyusun rancangan peta jalan e-commerce yang berisi 31 inisiatif untuk menjawab tantangan yang berasal dari 7 pillar e-commerce sehingga diharapkan akan tercipta ekosistem e-commerce yang kondusif dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia. Sementara itu, Bapak Jonathan Sofian
Lusa menyampaikan pentingnya sumber daya manusia "talent pool" e-commerce Indonesia yang kompeten dimana dibentuk sejak perguruan tinggi dengan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri di lapangan. Hadir juga Bapak Anang Fauzie dari BNI yang memaparkan bagaimana dan apa saja program BNI dalam memberikan kontribusi di dunia e-commerce Indonesia. Terakhir, Bapak Achmad Zaky menceritakan transformasi khususnya di bidang pendanaan yang dahulu dikuasai oleh sektor yang memiliki aset fisik seperti pertambangan dan perminyakan kini sudah tergantikan oleh perusahaan - perusahaan teknologi digital. Di akhir pemaparan tersebut, beliau juga mengingatkan kepada forum bahwa dengan semua tren dan tantangan yang terjadi di dunia e-commerce saat ini siapa yang seharusnya paling diuntungkan yakni pemain lokalnya, pemerintahannya dan tentunya masyarakat Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut juga Bapak Ashwin yang juga adalah Dewan Pembina idEA memberikan masukan agar aturan - aturan Pemerintah terkait industri e-commerce dapat saling mendukung tumbuh kembang industri dan khususnya memberikan perlakuan hak serta kewajiban yang sama antara pemain lokal dan pemain asing (equal playing field).
translation-not-found[latest_article_public]