Support

translation-not-found[author]

Admin

admin

Talkshow "Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Medium, dan Rekomendasi"

Digitalisasi, selain membawa berbagai peluang dan kemudahan, tentu juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar dari Digitalisasi adalah adanya oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan teknologi, celah keamanan dan ketidaktahuan konsumen untuk melakukan penipuan. Sebagai bentuk kontribusi akademisi dan pelaku industri untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan nyaman untuk semua, Rabu 24 Agustus lalu Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada mengadakan Talkshow bertajuk “Penipuan Digital di Indonesia; Modus, Medium dan Rekomendasi”.

Sebagai perwakilan dari pelaku Industri, Head of PPGR Asosiasi E-Commerce Indonesia Rofi Uddarojat hadir secara virtual pada Talkshow tersebut. Rofi menyampaikan, spesifik pada kasus jual beli secara online, selain penipuan terdapat pula kasus-kasus wanprestasi seperti pesanan yang tidak sesuai, barang tidak sampai dan lain sebagainya. Sebagai solusinya, mayoritas platform marketplace online saat ini memiliki skema pembayaran dimana uang yang dibayarkan konsumen tidak langsung diberikan kepada seller, tetapi masuk ke rekening bersama platform dan akan diteruskan kepada seller setelah konsumen mengkonfirmasi barang sampai dan tidak ada komplain. Rofi melanjutkan, untuk menghindari kasus penipuan konsumen perlu tau dengan siapa Ia melakukan transaksi, serta perlu ekstra waspada ketika bertransaksi di platform yang tidak menyediakan mekanisme pembayaran, contohnya di media sosial.