Selasa, 12 Februari 2019, AlphaBeta dan Hinrinch Foundation meluncurkan laporan penelitiannya mengenai Perdagangan Digital di Indonesia yang berjudul The Digital Komodo Dragon : How Indonesia Can Capture The Digital Trade Opportunity At Home and Abroad. Laporan ini membahas tentang kontribusi saat ini dan potensinya di masa depan dari perdagangan digital bagi perekonomian Indonesia. Laporan ini juga merekomendasikan tindakan kebijakan penting yang perlu dilakukan untuk menangkap peluang perdagangan digital serta untuk mengurangi dan mengelola risiko.

Hadir Bapak Rudy Salahuddin Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang membuka kegiatan peluncuran ini. Peluncuran ini juga menghadirkan para pelaku industri dan pengamat sebagai para panelis yang dapat memaparkan tentang kondisi terkini perdagangan digital di Indonesia.

Hasil laporan Perdagangan Digital oleh Hinrich Foundation memprediksinya bahwa Perdagangan digital dapat menciptakan peluang ekonomi senilai 2.305 triliun Rupiah bagi Indonesia pada tahun 2030.

• Perdagangan digital bisa memberikan dampak positif yang sangat signifikan bagi perekonomian domestik Indonesia, dengan beberapa penerima manfaat terbesar berasal dari luar sektor digital.
• Nilai tambah perdagangan digital bagi sektor domestik Indonesia bisa tumbuh hingga 18 kali lipat dan mencapai nilai 2.305 triliun Rupiah (US$ 172 miliar) pada tahun 2030.
• Ekspor digital hanya menyumbang angka 1 persen dari jumlah nilai ekspor Indonesia saat ini.
• Ekspor digital bisa berkembang hingga 768 persen dari level saat ini hingga mencapai nilai 240 triliun Rupiah (US$ 18 miliar) pada tahun 2030.
• Untuk memaksimalkan pengembalian investasi di masa depan dari perdagangan digital, maka hambatan perdagangan digital perlu dikurangi, seperti potensi pengenaan bea masuk pada impor produk digital.

Laporan penelitian dapat di download melalui link berikut : https://bit.ly/2tulYAg