Support

translation-not-found[author]

Admin

admin

Kamis Commerce Vol. V

Pada tanggal 20 Maret 2014 lalu, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) kembali menggelar acara diskusi tematik Kamis Commerce edisi kelima. Seperti kita ketahui Kamis Commerce merupakan acara bulanan idEA dalam upaya membumikan industri e-commerce bagi masyarakat Indonesia. Tema yang diangkat kali ini adalah “Why Travel E-Commerce Continue To Dominate The Market?".

Bertempat di Pad@28 kawasan SCBD Jakarta, Kamis Commerce edisi kelima ini dihadiri kurang lebih 50 orang peserta dari berbagai kalangan, baik dari anggota idEA sendiri, maupun para penggiat, pemerhati, pelaku e-commerce dan pers. Kamis Commerce sendiri memang dirancang untuk menjadi acara bulanan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sebagai wadah di mana para pelaku dan penggiat e-commerce dapat saling menyapa, berdiskusi dan berkembang bersama-sama.

Damayanti Ariandini, selaku Sekjen idEA membuka acara Kamis Commerce dengan menjelaskan mengapa kali ini idEA mengangkat topik e-travel. Menurutnya, e-travel  memang menjadi fenomena bisnis yang menarik dan menjanjikan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Bahkan tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain pun mengalami fenomena yang sama. Misalkan saja India, e-travel mengambil porsi 80% dari keseluruhan pasar e-commerce India.

Dengan konsep acara talkshow yang sederhana, Kamis Commerce kali ini menghadirkan enam pembicara utama, antara lain : Natali Ardianto (CTO & Co Founder Tiket.com), Tommy Singgih (VP Business Development MasterCard Indonesia, Melati Salim (CIMB Niaga), Henky Prihatna (Country Consultant Google Indonesia), Hans Tjandra (BookPanorama.com), Anna Evrida (Garuda Indonesia), dan Budi Gandasoebrata (Veritrans) sebagai moderator.

Pada sesi pertama, Natali Ardianto menjelaskan apa saja faktor yang membuat e-travel di Indonesia tumbuh sangat signifikan. Menurut Natali, salah satu faktornya adalah pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang semakin banyak. “Mid class memang menjadi target e-travel. Mengapa? Karena mereka memiliki disposable income yang semakin banyak untuk bisa dipakai bertransaksi, dan biasanya mereka ini adalah orang-orang muda juga,” ujarnya.

Sementara di sesi kedua, pembicara lebih banyak berbicara dan membahas tentang seperti apa tren e-commerce saat ini, khususnya e-travel di Indonesia. Kemudian secara khusus Hans Tjandra dari BookPanorama.com bercerita tentang perjalanan BookPanorama.com hingga menjadi salah satu pemain besar dalam e-travel di Indonesia. Ia juga menjelaskan seperti apa peluang e-travel kedepannya dan hal-hal apa saja yang bisa dimanfaatkan.

Anda tertarik terjun di dunia e-travel? Selamat mencoba!!!