Sebagai rangkaian dari Presidensi Indonesia pada G20, Rabu 2 Februari lalu diselenggarakan International Seminar on Digital Financial Inclusion. Seminar International ini dibuka dengan Welcome Speech dari perwakilan Bank of Italy dan Ministry of Finance of the Russian Federation, serta Keynote Speech dari Deputi Gubernur Bank Indonesia. Asosiasi E-Commerce Indonesia turut hadir pada kegiatan ini sebagai peserta.

Hasil dari setiap sesi panel menyepakati bahwa Digital Finance telah menjadi solusi yang mampu menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Untuk itu, perlu ada upaya lebih lanjut untuk mengoptimalkan potensi Digital Finance, diantaranya dengan mensosialisasikan seputar Digital Financial Literacy dan menyiapkan regulasi untuk menjamin keamanan saat bertransaksi secara digital. Salah satu panelist, Ruth Goodwin-Groen dari Better Than Cash Alliance menyampaikan bahwa terdapat 9 prinsip yang perlu dilaksanakan oleh penyedia layanan Digital Finance, diantaranya adalah berkeadilan, transparan, akuntabel dan menawarkan opsi lain jika layanannya gagal melayani pengguna. Anggota idEA, khususnya yang bergerak di bidang Fintech, perlu memastikan telah menerapkan 9 prinsip tersebut dalam layanannya.