Support
Support

Gurihkah Bisnis E-Commerce Di Indonesia
Jakarta, 23 Agustus 2017 bertempat di Hotel Ibis Harmoni, Jl. Hayam Wuruk No. 35, Jakarta Pusat. Acara Kongkow Bisnis PasFM 92,4 diselenggarakan, Dihadiri oleh Even Alex Chandra - Ketua Bidang SDM, Pendidikan dan Perlindungan Konsumen idEA, Heru Sutadi - Pengamat ICT, Herman Kwok - CEO Beritagar, Danny Oei Wirianto - CMO GDP Venture dengan moderator Benny Rahmadi (Radio PAS FM).
Diskusi yang bertemakan "Gurihkan Bisnis E-Commerce di Indonesia?" ini didasari oleh semakin maraknya E-Commerce yang tumbuh. Hal ini dapat dibuktikan dengan makin menjamurnya toko online, marketplace dan sejenisnya di Indonesia. Tak pelak, hal ini juga mengundang para raksasa pebisnis E-Commerce asing untuk masuk indonesia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik atau Road Map E-Commerce pada 21 Juli 2017 lalu. Dengan aturan tersebut, pemerintah berusaha membuat landasan untuk pengembangan perdagangan nasional berbasis elektronik di tanah air hingga tahun 2019 mendatang.
Program 1000 start-up yang merupakan bagian dari misi untuk membuat Indonesia menjadi "The Digital Energy of Asia". Tujuan dari program ini tidak hanya untuk meningkatkan jumlah start-up yang dibangun di negeri ini, tapi juga membangun perusahaan digital yang andal, yang dapat memberikan dampak positif dan memecahkan berbagai masalah di Indonesia.
Diskusi tersebut berjalan aktif dari para narasumber yang mengisi, salah satunya adalah Danny Oei Wirianto - CMO GDP Venture mengatakan, "Dari pada membuat 1000 start-up baru, lebih baik perhatikan start-up yang sudah ada. Saat ini, banyak sekali start-up yang sudah ada, dan masalah mereka hanya di funding dan promosi".
idEA berharap bukan hanya pemerintah, tapi semua stakholder dapat mendukung Indonesia menjadi "The Digital Energy of Asia" dapat terwujud.
Danny Oei Wirianto memyimpulkan, "E-Commerce Indonesia akan tumbuh jika indonesia menjadi negara manufaktur, bukan negara konsumtif."
Acara tersebut ditutup dengan foto bersama narasumber.
translation-not-found[latest_article_public]