Selasa 6 Oktober 2016, bertempat di Hotel Bidakara, Ketua Umum idEA Aulia Marinto menghadiri FGD Penyusunan Roadmap Industrialisasi 2045 Bidang ekonomi kreatif dan digital sebagai narasumber yang diselenggarakan oleh Komite Ekonomi Dan Industri Nasional Republik Indonesia (KEIN). FGD tersebut bertujuan untuk mengumpulkan berbagai aspirasi dan pandangan dari berbagai stakeholders sebagai bahan masukan dalam rangka Penyusunan Roadmap Industrialisasi Ekonomi Kreatif dan Digital 2045.  FGD dihadiri oleh Kepala badan dan Deputi dari berbagai Kementerian seperti Kominfo, Bekraf, Kemristek DIKTI, Kementerian UMKM, perwakilan universitas dan asosiasi serta anggota KEIN. FGD dibuka oleh Soetrisno Bachir (Ketua KEIN) serta di moderatori oleh Dr. Benny Pasaribu PH.D (Ketua Pokja Roadmap Industrialisasi 2045 – KEIN) bersama Irfan Wahid (Ketua Pokja Industri Kreatif)

Pak Aulia pada kesempatan tersebut diminta untuk memberikan pemaparan terkait Peranan industry kreatif dan digital dalam pemasaran produk UMKM di bidang Pertanian, Maritim dan Pariwisata. Namun, menurut Pak Aulia, sebelum masuk ke permasalahan pemasaran produk UMKM melalui ranah digital, perlu terlebih dahulu adanya pemahaman akan isu – isu fundamental yang mendera UMKM saat ini yakni ketersediaan produk & kualitas barang, kesiapan operasional, enterpreunership mentality, low digital literacy dan low e-commerce literacy. Adapun pendekatan solusi yang diusulkan ke forum adalah Pemetaan data UKM yang terstruktur dan sistematis sehingga diperoleh klasifikasi mana UKM yang memiliki kesiapan dan mana yang tidak untuk masuk e-commerce serta membuat prioritas sektor berikut rantai supply nya.

Dalam kesempatan tersebut juga Pak Aulia menyampaikan kepada forum agar bersedia membantu untuk mempercepat pengesahan roadmap e-commerce yang prosesnya sudah menggantung lebih dari setahun. Roadmap e-commerce  diharapkan bisa menjadi fondasi e-commerce untuk mengakselerasi pertumbuhan industri namun dengan belum adanya pengesahan tersebut hal ini membuat industri dan semua komponennya termasuk UMKM yang masuk dalam rantai supply tidak dapat berbuat banyak.