Pemanfaatan teknologi untuk usaha kini telah menjadi sebuah keniscayaan, namun tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Banyak keuntungan yang bisa didapat bagi pelaku UMKM jika dapat onboarding digital, namun belum semua dari mereka mampu dan siap menghadapi perubahan tersebut. Masih banyak pelaku UMKM yang seringkali mengalami kendala menjalankan usaha menggunakan teknologi digital. Salah satu masalah utama bagi UMKM adalah konsumen yang belum mampu menggunakan internet, serta kurangnya pengetahuan untuk menjalankan usaha secara online.

Oleh karena itulah, Selasa 22 November lalu, Internet Governance Forum bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Dialog Nasional yang mengangkat tema "Meningkatkan Ketahanan Masyarakat Melalui Transformasi Digital". Pada kesempatan tersebut, Budi Primawan selaku Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) hadir untuk memberikan paparan mengenai peta digitalisasi UMKM di Indonesia, serta upaya yang dilakukan idEA untuk membantu percepatan digitalisasi UMKM.

Budi menyampaikan, bahwa setiap bulannya jumlah UMKM yang onboard ke platform digital terus bertambah, dimana pada bulan September 2022 telah menyentuh angka 20 juta UMKM. Angka tersebut dapat dicapai berkat kerjasama dan pelatihan yang diberikan oleh berbagai pihak. Tidak berhenti di pelatihan saja, idEA juga senantiasa memberikan pendampingan pra-pelatihan dan informasi program-program yang dapat diikuti para pelaku usaha. Harapannya, pelaku usaha yang mengikuti pelatihan dapat terus "naik kelas" dan terus mengembangkan usahanya.