Support
Support
Bekraf, idEA, Artis, dan Pelaku UKM Bersinergi Memajukan Digital Ekonomi Indonesia
Jakarta, 25 April 2017 - Berdasarkan data dari Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk. Rasio ini masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia 5 persen, China 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen maupun AS yang 12 persen. Di sisi lain, prediksi perdagangan online atau e-dagang, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bakal mencapai US$130 miliar atau setara sekitar Rp1.710 triliun pada 2020 mendatang. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia, survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkap, bahwa sekitar 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet dengan total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Melihat kondisi tersebut, maka ini adalah sebuah peluang sekaligus tantangan. Pengguna internet aktif adalah “pasar” yang sangat potensial bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Pertanyaanya, apakah mereka ini hanya akan menjadi konsumen atau justru menjadi produsen dan penjual. Dengan pertumbuhan bisnis online yang begitu pesat, masyarakat Indonesia akan mendapatkan manfaat positif dalam perekonomian seperti pertumbuhan kesejahteraan, pertumbuhan lapangan kerja baru dan lain-lain.
Hari ini, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), para artis, dan pelaku UKM mempunyai inisiatif bersama, berperan aktif dan bersinergi dalam rangka mewujudkan salah satu visi Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar se Asia Tenggara. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), selaku badan yang dibentuk pemerintah pada tahun 2016, terus berupaya melakukan sinergi dan membuka peluang bagi setiap elemen yang memiliki potensi dan kreatifitas yang bernilai ekonomi. Ekonomi kreatif yang berbasis kepada modal kreativitas sumberdaya manusia, berpeluang mendorong daya saing bangsa di masa depan. “Bekraf mendorong pertumbuhan industri kreatif sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dan inilah cita-cita kami bersama, kami mengharapkan adanya perubahan paradigma dari para pelaku industri. E-commerce merupakan salah satu infrastruktur ekonomi kreatif yang diharapkan dapat melakukan akselerasi pertumbuhan penjualan produk-produk kreatif anak bangsa Indonesia, baik di pasar domestik maupun pasar global,” ujar Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Para pelaku usaha ekonomi kreatif saat ini telah semakin berkembang dengan adanya platform e-dagang (e-UKM), e-UKM adalah sebutan bagi para UKM yang telah memanfaatkan kanal digital (marketplace, online store, social media) sebagai sebagai sarana promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif. Bertumbuhnya usaha kreatif berbasis UKM ini tidak lepas dari peran masyarakat bersama pemerintah yang terus mendorong, juga swasta termasuk para pelaku seni.
Raffi Ahmad bersama rekan – rekan artis lainnya telah berpartisipasi aktif dalam membangun ekonomi rakyat berbasis digital dengan membuat sebuah platform Ekonomi Rakyat Digital - Panaya.id. Sebuah platform yang dibangun untuk membantu UKM, yang menggunakan media sosial para artis sebagai alat menjalankan bisnisnya. “Media sosial perkembangannya sangat pesat, dan ini harusnya dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomian rakyat. Kami menyambut baik sinergi ini, bersama pemerintah (Bekraf), idEA dan para pelaku UKM akan membawa dampak positif, bukan saja memperluas pasar tetapi mendorong pemasaran yang kreatif agar para UKM menjadi lebih unggul,” ujar Raffi, mewakili teman – teman artis yang hadir.
“Kami bergembira dengan sambutan positif para artis kami untuk mendukung program pemerintah dan idEA untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan digital. Melalui platform Panaya.id ini para artis akan membantu produk lokal agar dapat menjangkau seluruh Nusantara. Para artis juga mengajak puluhan juta followernya untuk menjadi peritel dengan syarat yang sangat sederhana,” ungkap Hero Tjokroardi, CEO Panaya.ID.
Sebagai simbolisasi sinergi tersebut, ditampilkan beberapa barang kerajinan UKM yang akan disiapkan sebagai produk jualan online yang siap go national. Melalui saluran follower dan fans para artis, didukung penuh oleh pemerintah, dan dibantu penyebarannya melalui jaringan e-commerce anggota idEA, diharapkan ke depan akan muncul pengusaha UKM yang siap jadi e-UKM murni; tinggal klik, terbayar, barang terkirim ke mana pun. Jika hal tersebut bisa diberdayakan, angka pengusaha sukses Indonesia akan terus naik. Ujungnya, akan memperkuat ekonomi nasional secara keseluruhan.
Aulia E Marinto, ketua umum idEA mengatakan, bahwa untuk mengembangkan dan memperkuat ekonomi digital, kita harus merangkul semua pihak, termasuk dari para artis ini. “Mereka sangat kuat pengaruhnya, coba lihat followers dan fansnya di social media, puluhan juta. Jadi akan sangat strategis kolaborasi dan sinergi ini untuk mendorong berkembangnya e-UKM. Di sisi lain, Pemerintah dan idEA bisa menjembatani hubungan baik tersebut dengan menyiapkan ekosistem yang mendukung kesiapan semua pihak, utamanya untuk mendorong UKM agar mampu jadi pengusaha e-UKM yang bukan saja “siap dan komit” tetapi juga berkualitas,” harap Aulia. Pada perhelatan terbesar e-commerce Indonesia, Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) mendatang Raffi Ahmad dkk juga Bekraf dan para pelaku UKM akan hadir sebagai bentuk dukungan terhadap industri e-commerce Indonesia. “Jadi kami tunggu di IESE, ICE BSD Tangerang 9 sampai 11 Mei 2017,” tutup Aulia
translation-not-found[latest_article_idea]