Support
Support

Bank Indonesia Goes to Campus 2016 Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) berbagi ilmu di Makassar
Ketua Bidang Kerjasama Eksternal idEA, Bapak Setyo Harsoyo, memenuhi undangan sebagai narasumber talkshow di acara “Bank Indonesia (BI) Goes to Campus 2016” yang kali ini digelar di Auditorium Amanagappa, Universitas Negeri Makassar (UNM) pada hari Selasa, 15 November 2016. Acara yang dikemas dalam bentuk video dan blogging competition tersebut juga diisi Talkshow dengan tema “Scale Up dengan E-Commerce”, Blogging Workshop Kiat Menulis Artikel di Blog oleh Kompasiana, dan Net Citizen Journalist workshop 'Be a part of The Change, be a Citizen Journalist'.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) kepada Gen-Y yang dinilai memiliki potensi sebagai agen perubahan melalui edukasi tentang fungsi dan manfaat dari transaksi nontunai. Keterkaitan antara dunia kampus dengan aktivitas edukasi pubik tak hanya bermuara pada GNNT saja. Mahasiswa/i yang dikenal memiliki sifat terbuka terhadap pemanfaatan sosial diharapkan juga diharapkan dapat memberikan dampak viral terhadap komunikasi kebijakan Bank Indonesia.
Talkshow Smart Money Wave tersebut menghadirkan 4 (empat) narasumber yaitu Pungky P. Wibowo, Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia; Nandan Sandaya, VP Digital Banking and Financial Inclusion Bank Mandiri; Setya Harsoyo, Ketua Bid. Kerjasama Eksternal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA); serta Ronny Sugiadha, CMO Kaskus.
Pak Setyo dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa GNNT adalah salah satu akselerator pertumbuhan e-commerce. Saat ini, porsi COD masih cukup besar. “COD masih menguasai 30% - 40% dari transaksi ecommerce, transfer 50% dan sisanya adalah system pembayaran online seperti kartu kredit, kartu debit, internet banking dan e-money. Untuk mendorong transaksi non tunai di ecommerce, perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi yang terus menerus oleh semua stake holder: Pemerintah, BI, pelaku ecommerce termasuk supporting company seperti payment gateway, logistik dan juga oleh Idea. Tanpa edukasi dan sosialisasi yang simultan, maka GNNT hanya akan menjadi wacana”.
Pak Setyo juga menjelaskan bahwa untuk mendukung GNNT diperlukan online payment system. Ada empat syarat utama online payment system yang baik, yaitu kemudahan registrasi, untuk emoney harus isi ulangnya, user friendly, dan harus aman. “Selain itu kemudahan perijinan untuk para penyelenggara system pembayaranan dan interoperability antar system pembayaran juga menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan”.
translation-not-found[latest_article_public]