Industri e-commerce Indonesia saat ini terus tumbuh. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, banyak kualifikasi-kualifikasi tingkat tinggi yang harus dipenuhi oleh pemain e-commerce. Salah satu kualifikasi tersebut adalah performa website atau situs e-commerce. Konsumen pada umumnya ingin memiliki pengalaman yang baik dalam mengakses sebuah situs, terutama kecepatannya.

Berdasarkan riset dan data terkini menunjukkan 47% persen konsumen online berharap waktu loading yang dibutuhkan sebuah website kurang dari 2 detik, 40% pengguna memilih meninggalkan website yang membutuhkan waktu loading lebih dari 3 detik, 79% online shoppers yang tidak puas akan performance sebuah website, memilih untuk tidak berbelanja di website tersebut.

Hal tersebut tentu harus menjadi perhatian khusus bagi para e-commerce. Bagaimana tidak, riset terbaru juga menunjukkan penundaan 1 detik waktu loading berdampak pada penuruan konversi sebesar 7 persen. Untuk itu, perlu ada effort khusus dari e-commerce untuk memperbaiki dan memaksimalkan performa websitenya. Karena, untuk apa nama website unik, tampilannya bagus, tetapi tidak bisa menghasilkan visitor, conversion rate, maupun penjualan?.

Menurut Aulia Marinto dari Blanja.com, dalam diskusi di Kamis Commerce yang diselenggarakan idEA, banyak hal diperlukan untuk meningkatkan load time suatu website. Website tidak hanya sekedar tampilan dan konten yang bagus, tetapi juga load time-nya yang cepat. “Untuk improve load time, banyak komponen yang diperlukan, seperti reducing page size, cache, optimize java script, CDN (content delivery network), dan reduce network roundtrips," ujarnya.

Komponen-komponen itulah yang dibangun oleh Aulia untuk mengembangkan Blanja.com. Aulia juga menambahkan bahwa pada dasarnya internet di Indonesia itu sudah jauh berkembang. Hanya saja, diperlukan trik yang tepat. "Sebenarnya di Indonesia, infrastruktur internet sudah sangat maju. Tetapi, as same point, harus punya trik untuk bisa mendapatkan lokasi atau akses yang benar. Dengan begitu, baik visitor Indonesia maupun luar negeri bisa mengakses site kita dengan experience yang sama," jelasnya.

Namun, Aulia juga mengingatkan, meskipun nantinya website sudah mumpuni, dalam arti sudah mudah diakses, e-commerce tetap harus memperhatikan fakta penting lain, yaitu soal pengiriman barang. "Okelah pagenya sudah bagus dan cepat, tapi kemudian delivernya tidak bagus, user atau buyer pasti tetap akan kecewa dan tidak puas. So, experience is about everything," pungkasnya.