Support

translation-not-found[author]

Admin

admin

Asosiasi E-commerce Hadirkan idEA EUKM Jawab Tantangan Ekonomi Digital

Pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) jelas menjadi tulang punggung majunya revolusi industri 4.0 melalui sektor e-commerce. Dengan kata lain, mereka juga menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor ekonomi digital. 

Sebagai organisasi yang menaungi e-commerce dan semua bisnis penunjangnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menginisiasi acara idEA EUKM. Acara yang sudah memasuki tahun ketiga ini merupakan pelatihan satu hari yang akan mengajarkan tak hanya go digital, tapi juga trik berjualan online secara detail kepada para UMKM. Acara yang sebelumnya diberi nama Kenduri EUKM tersebut akan hadir di 10 kota sepanjang 2020 ini. Total, lebih dari 30 kota dan menggapai lebih dari 4.000 UMKM di Indonesia. 

Ketua Umum idEA, Ignatius Untung menegaskan komitmen organisasi yang dipimpinnya ini untuk memajukan sektor UMKM agar kian kokoh menunjang ekonomi digital Indonesia. “idEA EUKM ini salah satu bentuk komitmen kami yang bukan sekadar mendorong UMKM untuk on boarding, tapi juga memberikan bekal agar mereka sukses berjualan online,” kata Untung di Jakarta, Senin (24/2).

Untuk gelaran perdana idEA, EUKM 2020 hadir di Bekasi. Berlokasi di Ibis Styles Hotel Bekasi, idEA EUKM menghadirkan VP Business Development Lazada Indonesia, Fitri Karnadi. Fitri menjelaskan apa saja yang bisa dan harus dilakukan pelaku UMKM saat berjualan di platform e-commerce, khususnya Lazada. “Bagaimana cara merespon calon buyer itu penting.”

Fitri juga membuka kesempatan pelaku UMKM yang ingin menjadi seller di Lazada. “Penampilan took kita, meski itu online juga penting,” ujar Fitri menambahkan.

Acara puncak dibawakan pakar marketing online Tommy Arno Funz. Dengan pembawaan yang santai, interaktif, dan menyenangkan, Tommy mengajarkan secara detail apa saja yang harus dilakukan agar produk UMKM bisa dikenal dan menarik perhatian calon konsumen. “Saya belum akan mengajarkan menggunakan iklan berbayar, tapi lebih memaksimalkan fasilitas di media sosial dan e-commerce untuk bisa mengenalkan produk UMKM secara luas.”

Selain platform e-commerce, idEA EUKM juga menggandeng Jurnal.id yang akan mempermudah UMKM untuk membuat laporan keuangannya dengan lebih detail dan rapi. Selain itu juga ada perusahaan logistik SAP dan Lodi.  Perusahaan logistik merupakan pihak yang akan sangat membantu UMKM memastikan produknya sampai ke tangan konsumen dengan baik.

Respons peserta juga sesuai harapan. Mereka langsung menanyakan dan menghubungkan cara yang diajarkan dengan produknya. Tak hanya teori, peserta idEA EUKM bisa langsung mempraktikannya dengan ponsel mereka.

Menarik kan?! Sampai jumpa di sembilan kota berikutnya. Untuk tahap pertama, idEA EUKM akan hadir kembali di Malang (12 Maret), Bogor (30/31 Maret), Surabaya (9 April), Yogyakarta (21 April).