Support

translation-not-found[author]

Admin

admin

Pengalaman Mendorong Pertumbuhan: Belajar dari Multiply, Kamis Commerce Vol.III

Pada tanggal 27 Juni 2013 lalu, Asosiasi E-Commerce Indonesia kembali menggelar acara diskusi tematik Kamis Commerce edisi ketiga. Seperti kita ketahui Kamis Commerce merupakan acara bulanan IDEA dalam upaya membumikan industry e-commerce bagi masyarakat. Tema yang diangkat kali ini adalah “Experiences Encouraging Growth: Learning from Multiply".

Acara ini dihadiri kurang lebih 70 orang peserta dari berbagai kalangan, baik dari anggota IDEA sendiri, maupun para pemerhati, pelaku, penggiat e-commerce dan pers. Berbeda dari edisi sebelumnya, Kamis Commerce ketiga ini diselenggarakan di POSTE Kitchen+Bar, The East Building, Ground Floor, Kawasan Mega Kuningan, Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung Blok E 3.2 no. 1.

Diskusi dibuka oleh Rama Mamuaya, CEO Dailysocial yang juga merupakan media partner IDEA. Berlaku juga sebagai moderator diskusi, Rama menyampaikan beberapa hal mengenai fenomena tutupnya Multiply Indonesia di tengah menggeliatnya industri e-commerce Indonesia.  Diharapkan, dengan adanya diskusi ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak di industri e-commerce Indonesia.

Dengan konsep acara Talkshow yang sederhana, Kamis Commerce kali ini menghadirkan empat pembicara dan yang menjadi narasumber utama adalah Daniel Tumiwa, selaku Ex Multiply Indonesia Country Manager. Kemudian ada Hengky Prihatna, Indonesia Country Consultant Google Indonesia, Irfan Badruzaman, Marketing Manager Tokobagus.com dan Tom Damek, Co Founder & Managing Director Lazada.co.id

Pada sesi pertama, Daniel Tumiwa bercerita tentang bagaimana sebenarnya kronologi dan penyebab mengapa Multiply Indonesia secara mendadak dan tidak terduga harus ditutup. Hal tersebut memang cukup membuat kaget para pelaku di industri e-commerce Indonesia, apalagi jika melihat statistik Multiply yang menjanjikan dan terlihat “sehat-sehat” saja.

Daniel juga secara gambling memaparkan bahwa adanya investor asing tidak melulu memberikan keuntungan. Ada plus dan minus di sana. Untuk itu sebagai orang Indonesia, kita juga harus jeli dan teliti dalam melihat segala peluang yang ada, terutama dari investor asing.

Sesi kedua, para pembicara lebih berbicara dan membahas tentang bagaimana membangun e-commerce yang baik. Kemudian sedikit dibahas tentang daerah-daerah di luar Jakarta yang sebenarnya potensial digarap sebagai customer e-commerce. Lalu juga ada pemaparan tentang apakah para pelaku e-commerce Indonesia itu sudah balik modal atau sebaliknya.

IDEA berharap apa yang terjadi kemarin (ditutupnya Multiply Indonesia) harus menjadi pelajaran berharga dan semangat untuk terus mengembangkan industri baru ini.